Lantai itu mulai bisa merasakan
Saat wangi tubuh kita sudah habis
meresap
Kini penuhlah tiap ruangan yang
kita tempati itu
Kita sama-sama, berdua
Berputar-putar tak ingat waktu
Meraya potongan daging panggang
dan anggur kesukaanmu
Hingga memutik remahan roti di
atas meja untuk dapat tenang bersandar dan tertawa berdua
Aku mungkin belum tua
Tapi aku berbohong
Jangan terus terusan kamu melihat
album foto itu
Tak ada lagi rasa seperti dulu
Ledakan-ledakan itu
Penyatuan-penyatuan itu
Sekarang, semua lebur jadi
kebiasaan
Bukan lagi seperti
Namun memang sudah tak perlu lagi
memilih
Kita di
rumah wangi ini, telah cukup berharga
Biarkan
mereka yang terjaga senyumnya, yang meneruskannya
Terima
kasih untuk dedikasi cinta di setiap pagi
Tiap
genggam bantuan saat ku mulai tak lagi mampu berjalan ke kamar mandi itu
sendiri
Tiap
helaan keyakinanmu kepadaku, di kala dokter pun sudah tak bisa menjawab
Jangan
paksa dirimu untuk mengurusku lebih lama dari ini
Jangan
khawatirkan soal cinta
Biarkan
aku tenang, dan kita akan bertemu di sana tak lama lagi
Terima
kasih wahai kasihku
Habis
sudah waktunya
Biarkan
ku mencium tanganmu sekali lagi
27/3/2016
r a r
No comments:
Post a Comment