Saturday 4 October 2014

(3) Kata Dalam Sosok Bayangan



Lebih menyenangkan..
Saat melihat punggungmu dan gerak lihaimu menjajaki setapak..
Sehingga kau tak tahu..
Apa ekspresi yang tercetak di wajahku saat berjalan di belakangmu..

Lebih menenangkan..
Saat melihat kau terlelap berselimut lelah di antara celah-celah kegelisahan..
Sehingga kau tak sadar..
Ada lengan yang menjaga agar kepalamu tidak terhentak sehingga kau terjaga..

Lebih mendamaikan..
Saat aku bisa menyelimutimu kala kau diterkam dinginnya angin gunung..
Sehingga kau tak melihat..
Aku yang memandangi wajah mungilmu yang terbenam dalam selimut biru milikku..

Namun..

Lebih menyedihkan..
Saat aku di sampingmu dan kau lebih kusyuk membisu mengiringi senduku..
Sehingga kau tak tahu..
Betapa banyaknya hal yang ingin kubicarakan denganmu..
           
Lebih menggelisahkan..
Saat kau di dekatku dan aku tak kuasa berucap..
Sehingga kau tak sadar..
Ada banyak pertanyaan dan kejujuran yang bernaung di sudut hati yang gelap..

Lebih mengkacaukan..
Saat aku tak fasih memahami dirimu dan selalu tampak salah..
Sehingga kau tak melihat..
Ketulusan yang kupersembahkan untukmu hai kasih..

Lalu..

Aku akhirnya diam, bungkam..
Aku tetap memendam, menahan..
Aku selalu gundah, resah..
Biarlah..
Dalam bayang gelap di balik cahaya benderang..
Aku temukan sudut tuk bernaung..
Meneguk rindu dan memeluk haru..
Tanpa tahu, apakah mungkin bayang dan benderang ini akan menyatu..

(Muhammad Dzulqornain)

No comments:

Post a Comment